Theodore Lyman, seorang fisikawan yang lahir pada
23 November 1874 di Boston,
Massachusetts. Ayahnya bernama Theodore, dan ibunya Elizabeth Russell. Anak
dari keluarga kaya di Massachusetts ini tidak pernah menikah dan menghabiskan
hidupnya di rumah megah di jalan Brookline (milik kakeknya). Beliau lulus dari
Havard University pada 1897 dengan gelar AB, kemudian lulus dari Havard
University dengan gelar AM pada 1899. Pada 1900, beliau lulus dari Havard
University dengan menerima gelar Ph.D di bidang ilmu Fisika.
Setelah mendapatkan gelar AM, beliau menjabat berbagai
posisi di Havard University. Selama dua tahun beliau menjabat sebagai asisten
di bidang fisika di Havard University dari tahun 1899 hingga 1901. Kemudian, beliau menjadi instruktur
dalam bidang fisika pada tahun 1902-1907. Selama sepuluh tahun berikutnya, beliau
menjabat sebagai asisten profesor fisika tepatnya dari tahun 1907 sampai tahun 1917.
Pada tahun 1917, beliau mulai menjadi seorang professor di Havard University
dalam bidang ilmu fisika. Namun setelah empat tahun menjabat sebagai profesor, beliau
memutuskan untuk berhenti menjadi profesor pada tahun 1921. Namun setelah itu,
beliau menjabat sebagai profesor lagi, namun bukan sebagai professor fisika
melainkan sebagai profesor Hollis di bidang matematika dan fillosofi alam dari
tahun 1921 hingga 1926. Setelah itu, beliau menjadi pensiunan profesor hollis
pada bidang matematika dan filosofi alam selama delapan tahun, yakni dari tahun
1926 hingga 1954. Namun kemudian beliau menjabat sebagai direktur Jefferson
Physical Laboratory selama 20 tahun. Selain itu beliau juga menjabat
sebagai presiden American
Physical Society pada 1921-1922 dan pada 1924-1927 beliau menjadi
presiden American Academy of Arts and Sciences.
Disertasi Lyman membahas tentang penerapan difraksi
cembung untuk mengukur spektrum garis pada sinar uv (suatu daerah dimana cahaya
tidak dapat melewati udara) di tahun 1906.
Pada awalnya, spektrum atom hidrogen diukur oleh Johann Jakob Balmer (1825-1898) dan dideskripsikan oleh Rydberg
dalam bentuk persamaan matematis. Namun, tidak ada yang dapat mengukur jarak
transisi dari orbital P pada kulit ke dua (2P) menuju orbital S di kulit
pertama berdasarkan rumus Rydberg. Jarak inilah yang kemudian dikenal sebagai
spektrum garis ultraviolet. Lyman adalah orang yang menerima tantangan untuk
memecahkan permasalahan ini. Beliau mengukur garis ultraviolet dari 2P-1S
melalui beberapa percobaan menggunakan spektrograf yang beliau buat sendiri
dengan akurasi dibawah 200nm. Akhirnya, pada tahun 1914 beliau menemukan spektrum
garis pada daerah daerah uv untuk atom hydrogen, yang meruapakan dasar pada
perkembangan teori kuantum. Selain itu, beliau juga meneliti tentang fenomena kisi
difraksi sinar pada daerah uv dengan prisma CaF (yang ditemukan oleh Victor
Schaumann), serta meneliti sifat optik berbagai materi pada daerah uv. Pada perang
dunia I, beliau meninggalkan penelitiannya dan mengabdi sebagai Teknisi Major
U.S. Signal Corps di Prancis. Namun kemudian beliau melanjutkan penelitiannya
dengan mempelajari jarak suara dan kilat. Setelah perang dunia beliau merasa
tidak dapat melanjutkan penelitiannya lagi dan jatuh sakit. Namun secara
administrative, beliau menginfestigasi prinsip deret helium (termasuk garis
alfa Lyman yang digunakan astronom untuk mempelajari matahari). Dan pada tahun 1940,
beliau berhasil mencapai 10nm jarak dekat antara uv dan sinar X.
Beliau menerima banyak sekali penghargaan atas
dedikasinya dalam dalam bidang spektroskopi,. Bahkan sejak beliau mengundurkan
diri pada 1947, fasilitas keilmuan fisika berganti nama menjadi Lyman
Laboratory of Physics. Beliau menerima medali Rumford dari American Academy of
Arts and Sciences dan medali Elliott Cresson dari American Philosophical
Society ,Franklin Institute pada 1931. Dan beliau merupakan anggota terhormat
Royal Institution di Britania Raya. Theodore Lyman meninggal dunia pada 11
Oktober 1954 di Brookline, Massachusetts.
0 komentar:
Posting Komentar